CIRI-CIRI COMPUTER TERKENA WORM

Dari berbagai cirri worm yang ada, berikut ini beberapa tanda atau cirri umum, suatu komputer yang terkena worm. Ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Sistem melambat

Jika system komputer anda tiba-tiba melambat (tidak seperti biasanya) secara ekstrim, berhati-hatilah!!! Barangkali komputer anda terkena serangan worm. Mengapa bisa begitu?? Jawabannya: kebanyakan worm didesain untuk memakan system resources komputer. Misalnya worm menggandakan dirinya sendiri dimemory secara histeris yang ngga’ karuan, sehingga lama kelamaan membuat system computer kehabisan memori dan menjadi hang. Proses awalnya biasanya ditandai dengan mealmbatnya kinerja system komputer. Namun demikian banyak factor sebenarnya yang dapat membuat kinerja komputer anda melambat, bukan hanya karena worm saja. Misalnya, komputer yang jarang diatur letak file atau datanya, jga akan membuat komputer melambat. Pemakaian program yang tarlampau banyak pun dapat menyebabkan kinerja komputer anda menjadi “ngos-ngosan”.

Tapi, sebagai titik awal pencegahan, kita boleh waspada denga berasumsi bahwa melambatnya kinerja komputer kita dikarenakan worm, karena kemungkinan tersebut memang ada.

2. Muncul pesan aneh

Saat kita bekerja dengan komputer, tiba-tiba muncul pesan aneh yang biasanya tidak pernah muncul. Waspadalah! Waspadalah! Itu juga mengindikasikan bahwa komputer anda munkin terkena worm. Selai didesain untuk melumpuhkan kinerja komputer, biasanya pembuat worm akan unjuk gigi meminta pengakuan atas eksistensinya dengan menampilkan pesan-pesan baru yang aneh!

3. Keluar kejadian aneh

Tanda yang lain adalah keluarnya kejadian-kejadian aneh. Misalnya, saat kita membuka program-program pengatur sistem Windows seperti msconfig, Task Manager, regedit, menu run atau search tiba-tiba komputer menjadi macet, melakukan booting ulang atau malah menu-menu tersebut tidak ada. Padahal sebelumnya kejadian tersebut tidak pernah terjadi. Keadaan seperti ini dapat kita curigai bahwa worm telah menyusup.

4. Muncul file-file baru

Gejala yang lain adalah jika suatu saat kita tiba-tiba menemukan baru yang tidak pernah ada sebelumnya muncul pada disk atau drive. Apakah itu file dalam bentuk execute ataupun teks biasa yang berekstensikan doc, inf, txt, scr, exe, dll dan lain sebagainya. Dimana file-file yang baru ini biasanya cukup banyak jumlahnya. Juga file-file baru tersebut dalam ukuran yang sama. Ini juga dapat kita tengarai bahwa worm mulai menyusup.


Worm yang ngetop dipasaran Indonesia, biasanya berkamuflase dengan ikon folder atau file. Seperti yang terjadi baru-baru ini notebook saudara saya yang terkena worm h4ck3v1|.inf. kemudian worm akan menghilangkkan pilihan folder option, menu run,search dll. Sehingga tampilan standar Windows menyembunyikan ekstension file yang dikenalinya, tidak dapat diubah. Manipulasi ini dilakukan agar pemakai kebingungan dalam menetukan apakah ikon tersebut file execute atau folder ataukah file yang sesungguhnya. Cara ampuh lainnya adalah dengan melihat properties dari file atau folder yang kita curigai worm. Klik kanan file/folder yang dicurigai. Saat menu konteks tampil, klik properties. Jika file tersebut adalah fle exe, maka akan menampilkan jajaran tab yang berbeda dengan jajaran tab folder.

Tab yang ada pada file aplikasi EXE basis 32 bit biasanya terdiri atas tab General, Version, Compatibility dan Summary. Sedangkan pada aplikasi kuno basis 16 bit, tab Version biasanya tidak akan ada. Sedangkan properties pada folder akan terdiri dari tab General, Sharing, Security dan Customize. Bandingkan tab-tab tersebut sungguh amat berbeda khan???

5. Setting program berubah

Settingan program yang tiba-tiba berubah, padahal kita tidak pernah merubahnya. Misalnya untuk program word. Tiba-tiba setting-an security-nya berubah menjadi LOW. Atau pada Windows explorer tiba-tiba kehilangan satu atau dua pilihan. Misalnya ilihan Folder Option hlang.

Itulah beberapa tanda yang mungkin dapat dipakai sebagai langkah awal deteksi kehadiran worm pada sistem komputer anda. Tapi Ingat!! Belum tentu dengan munculnya tanda-tanda tersebut komputer anda terkena worm. Karena tidak tertutup kemungkinan, kita telah salah dalam menetukan setting-an programnya.

PENANGGULANGAN

Jika kita ketiban sial, ternyata worm terlanjur masuk dalam sistem komputer kita. Berikut ini beberapa saran penanggulangan yang mungkin dapat dipakai untuk menhapus atau memutus hidup worm.

· Mencari program anti virus

Cara tergampang melawan worm adalah dengan menggunakan program anti virus yang baru. Atau melakukan update database virus, yang umumnya disediakan oleh program anti virus yang kita pakai, secara berkala. Sehingga ia dapat mengenali keberadaan virus atau worm yang baru. Cara ini meskipun tidak efektif, tapi cukup membantu. Biasanya program anti virus terbaru pun kadang tidak dapat menangani worm lokal baru. Padahal setiap saat bermunculan worm-worm baru. Namun demikian, lebih baik memakai program anti virus daripada tidak sama sekali.

· Memakai MSCONFIG

Cara tradisional lainnya adalah memakai program msconfig untuk memeriksa sistem komputer anda. Terutama pada tab Startup, karena tab ini akan memuat info tentang program apa saja yang dijalankan saat booting awal dilakukan. Jika kita menemui nama masukkan baru atau aneh, itu wajib kita teliti.

Cara memanggilnya sudah tahu bukan? Klik Start, klik Run… pada saat kotak Run muncul, ketikkan msconfig dan tekan Enter. Jendela System Configuration Utility akan muncul. Pada jendela ini akan terdapat tab-tab, klik saja tab Startup. Hasilnya lebih kurang seperti dibawah ini.

msconfig

Jika pada kolom Startup item muncul nama-nama baru, asing atau aneh, periksalah keabsahannya. Caranya? Perhatikan kolom Command. Disitu akan terdapat nama file yang dijalankan berikut lokasi path-nya. Kemudian kita pergi ke folder yang ditunjukkan oleh kolom Command tersebut. Untuk memeriksa keabsahannya file tersebut, klik kanan pada nama file tersebut. Suatu menu konteks akan muncul. Klik Properties, akan muncul jendela Properties, dengan beberapa tab seperti General, Version, Compatibility dan sebagainya. Kita klik tab Version karena tab ini memuat banyak informasi tentang file yang sedang kita pakai. Ada Company, File Version, Internal Name, Language, Legal Trademarks dan sebagainya. Klik pilihan-pilihan yang ada sesuai kebutuhan. Misalnya kita klik Company, seharusnya akan muncul informasi tentang Company pembuat program tersebut.

Dari hasil analisis masukkan value yang ada pada setiap item name, kita akan segera dapat mengetahui informasi data file yang kita periksa. Dari info ini biasanya akan segera ketahuan apakah file tersebut worm atau file asli.

· Memakai Regedit

Dengan regedit, program pengatur registry Windows, kita pun sebenarnya dapat mencegah atau memutus rantai hidup Worm. Karena worm umumnya akan memanfaatkan jasa registry dalam melakukan auto executer programnya. Bagian registry yang wajib kita periksa adalah pada:

HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRun

HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRunOnce

HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRunOnceEx

HKEY_CURRENT_USERSOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRun

Jika pada bagian ini kita menemukan nama value yang antik atau aneh, periksa dan matikanlah bila memang diinginkan. Worm biasanya akan memanfaatkan subkey Run, agar dirinya dapat selalu dijalankan saat sistem operasi Windows diaktifkan.

· Membuat program anti virus sendiri

Cara terafdhol dan aman dalam mengatasi worm adalah dengan membuat program anti virus sendiri. Terutama dalam menangani worm lokal. Dan ini berat! Tidak semua orang dapat melakukannya.

· Memakai program pemeriksaan proses

Seandainya dengan msconfig kita gagal dala melakukan penelitian dan pengambilan keputusan. Pergunakanlah Task Manager. Cara pengaktifan Task Manager dilakukan dengan menekan gabungan tombol Ctrl+Alt+Del. Jika kita tekan kombinasi tombol tersebut maka akan muncul jemdela Windows Task Manager. Ada beberapa tab, seperti Applications, Processes, Performance dan sebagainya. Anggap saja kita sedang meneliti proses yang ada, klik tab Processes. Akan terlihat bebrapa masukkan proses yang sedang aktif pada komputer. Jika terdapat suatu proses dengan nama aneh, periksa dan matikanlah dengan mengklik namanya dan mengklik tombol End Process. Proses tersebut akan dihentikan. Jika proses yang kita hentikan kebetulan adalah program proses worm, maka sama saja kita membunuh worm dari memory.

Untuk lebih gampangnya (namun kurang akurat) adalah dengan memeriksa tab Aplications. Jika kita klik tab ini, akan terlihat nama-nama aplikasi yang sedang dijalankan. Untuk mematikan aplikasi, klik nama aplikasi yang diinginkan dan klik tombol End Task. Aplikasi akan seger dimatikan oleh Windows.

Pada umumnya worm akan “mengamnkan” Task Manager, dengan cara memblokir pengaksesan via manipulsai registry sehingga program Task Manager tidak dapat dijalankan. Atau, worm akan memantau pemakaian program ini. Jika diketahui program ini aktif, maka akan segera dimatikan atau komputer akan di-booting ulang. Nah kalo sudah begini bagaimana? Jawabanya kita harus memakai program pihak ketiga. Program yang tidak standar windows. Sehingga worm tidak akan dapat memantaunya. Banyak sekali program bantu ini dipasaran. Dan jika anda mau yang gratisan, dapat anda cari di internet. Salah satu program yang menjadi favorites saya adalah Process Explorer-nya SysInternals.

Catatan: Setelah semuanya telah dilakukan dan worm-nya sudah kita putus siklus hidupnya jangan lupa kita check lagi file worm-nya dan jika ada kita Delete manual.

PENCEGAHAN

Memakai program anti virus terbaru
Tidak sembarangan memakai Flash Disk
Tidak sembarangan menjalankan program
Memakai Account biasa (Non-Administrator)

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Daftar kejadian penting

Tahun Kejadian
1957 Uni Soviet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.
1958 Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.
1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.
Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan "Cooperative Networking of Time-sharing Computers", dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak Internet"
1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.
1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.
1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".
1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).
1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.
Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.
Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.
1982 Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.
Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.



Kejadian penting lainnya

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

BOROBUDUR

Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber lain berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.
Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
* Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.
* Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
* Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
* Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Relief pada Candi Borobudur
Hal lain yang unik dan indah yang bisa kita temui di Candi Borobudur adalah relief yang terukir di permukaan dinding-dindingnya, dan di sepanjang lorong atau jalan kecil yang terdapat di sini. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita jātaka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Untuk tidak membingungkan dan agar jelas perlu digambarkan keberadaan tentang relif-relif yang menghiasi Candi Borobudur, sebagai berikut:
Lokasi nama Relif Jumlah
Kaki candi asli karmawibhangga 160 pigura
Tingkat I dinding lalitawistara 120 pigura
Jataka/Awadana 120 pigura
Tingkat I langkan Jataka/Awadana 372 pigura
Jataka/Awadana 128 pigura
Tingkat II dinding Gandawyuha 128 pigura
Tingkat II langkan Jataka/Awadana 100 pigura
Tingkat III dinding Gandawyuha 88 pigura
Tingkat III langkan Gandawyuha 88 pigura
Tingkat IV dinding Gandawyuha 84 pigura
Tingkat IV langkan Gandawyuha 72 pigura
Jumlah relif di Candi Borobudur 1460 pigura
Relif pada dinding yang menhadap keluar harus dibaca/dilihat dari kanan dan kiri, sedangkan pada relif pada langkan yaitu yang menghadap ke dalam harus dibaca dari kiri ke kanan. Hal demikian disebabkan oleh karena harus menelururi lorong-lorong pada Candi Borobudur menurut Pradaksina, yaitu berjalan mengitari bangunan Candi Borobudur menurut searah jarum jam dan membuat posisi agar bangunan dan stupa maupun dinding-dinding temboknya berada di sebelah kanan.
Relif Karmawibhangga
Bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana banguna yang aslinya, karena alasan teknis ataupun yang lainnya maka kaki candi dibuatkan batu tambahan sebagai penutup. Alasan teknis antara lain dimungkinkan ketika pekerjaan belum selesai pahatannya, sedah mulai longsor, sehingga terpaksa harus dilakukan penyelamatan dengan menambah kaki bangunan tersebut dan sekaligus berfungsi sebagai penopang ataupun sebagai fondasi ke dua. Alasan lainnya untuk menyembunyikan dari pandangan para pe ziarah yang sedang mencari ketenangan hidup.
Batu penutup bagian karmawibhangga tersebut tidak kurang dari 12.750 m3. relif ini ditemukan pada tahun 1885 oleh J.W. Ijzerman, pada tahun 1891 dibuatkan foto-fotonya oleh Chepas dengan jalan membuka terlebih dahulu batu-batu penutup kaki bangunan asli tersebut.
Relif Karmawibhangga yang teletak pada bagian kamadhatu berjumlah 160 buah pigura, yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta perbuatan dosa dan juga hukuman yang diterima, tetapi ada juga gambaran perbuatan baik serta pahalanya. Relif pada kaki Candi Borobudur yang berjumlah 160 buah pigura, tidak merupakan suatu cerita yang berurutan ataupun beruntun.
117 buah pigura memperlihatkan satu macam akibat yang ditimbulkan dari berbagai jenis perbuatan manusia. Sedangkan yang 42 buah pigura selebihnya, memperlihatkan berbagai macam keadaan manusia sebagai akibat dari satu jenis perbuatan.
Yang diperlihatkan relif-relif itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut-mulut yang usil, orang yang suka mabuk-mabukan, perbuatan-perbuatan yang lain yang mengakibatkan penderitaan disertai hukuman yang setimpal dengan apa yang pernah dilakukan yang juga mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong, ziarah ke tempat suci, bermurah hati kepada sesama dan lain-lain yang mengakibatkan seseorang mendapat ketentraman hidup dan mendapat pahala.
Relif Karmawibhangga yang sengeja diperlihatkan dan dibuka dari batu tambahan yang menutup bangunan kaki candi asli, berada pada sisi tenggara. Pigura berikut adalah gambaran Karmawibhangga No. 19dan 20.
- Menggambarkan beberapa orang sedang memberikan pertolongan kepasa seorang laki-laki yang sedang sakit, dan memberikan obat serta ada yang memijat kepala bagian perut serta kaki dan juga dimungkinkan ada yang berdoa memohon kesembuhan dari penyakit yang sedang diderita laki-laki tersebut.
- Juga terlihat suasana kegembiraan atas kesembuhan dari suatu penyakit, tampak seorang bersama dengan beberapa sahabat-sahabatnya sedang bersyukur.
- Memperlihatkan perbedaan yang ontras antara mereka yang mempunyai keluarga bahagia dan mereka yang suika bermabuk-mabukan sehingga lupa diri serta melakukan perbuatan yang terlarang seperti menari-menari tidak beraturan dan juga perbuatan yang lainnya yang tercela.
Kedua Relif Karmawibhangga No. 19 dan 20 berada pada sisi tenggara yang menghadap ke timur, dan juga masih ada dua relif lainnya pada sisi tenggara menghadap keselatan.
4 Relif Jataka dan Awadana
1. Jataka;
Jataka, merupakan cerita tentang sang Budha sebelum dilahirkan sebagai Sidharta Gautama putra dari raja Sudhodanna. Isinya merupakan perbuatan-perbuatan baik yang membedakan dengan nyata antara sang Boddhisattwa dengan yang lainnya. Sang Boddhisattwa telah mengalami dilahirkan dan dilahirkan kembali sampai beberapa kali baik sebagai manusia ataupun mungkin dalam bentuk yang lainnya. Dengan demikian cerita mengenai Jataka sangatlah banyak ragam dan jumlahnya. Cerita Jataka yang terkenal adalah karya penyair ARYASURA dalam himpunan JATAKAMALA.
2. Awadana;
1 Pada dasarnya cerita Awadana sama dengan Jataka, perbedaannya kalau Jataka pelakunya adalah sang Boddhisattwa sendiri. Sedangkan Awadana pelakunya adalah orang lain. Cerita dihimpun dalam kitab DIWYAWADANA dan kitab AWADANASATAKA. Diwyawadana berarti perbuatan-perbuatan mul;ia kedewaan, sedangkan Awadanasataka merupakan seratus cerita Awadana.
Di candi Borobudur Jataka dan Awadana bisa dilihat pada:
1 Tingkat I dinding (deret bawah) berjumlah 120 pigura
2 Tingkat I langkan (deret atas) berjumlah 372 pigura
3 Tingkat I langkan (deret bawah) berjumlah 128 pigura
4 Tingkat II langkan 100 pigura
Jumlah 720 pigura
1 Gandawyuha
Peran utama pada cerita ini adalah Sudhana, anak seorang pedagang yang hidupnya serba kecukupan dan kaya raya. Juga menggambarkan berbagai macam mukjizat-mukjizat yang dihasilakan oleh samadi sang Budha, pada suatu kesempatan seratus orang murid di suatu taman Jeta di kota srawasti. Murid-murid itu berkumpul mengelilingi sang Budha tetapi tidak dapat melihat mukjizat-mukjizat secara langsung sehingga Bodhisattwa Samantabadra memberikan penjelasan/petunjuk tentang sifat-sifat samadi sang Budha tersebut.
2 Cerita tersebut diawali pada dinding tingkat II, Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya untuk mencari pengetahuan tertinggi. Cerita ini dilanmjutkan pada tingkat III dan IV baik dinding maupun langkan. Jumlah panil atau pigura yang ada 460 buah berdasarkan atas kitab Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha juga kitab lainnya yaitu Bhadracari sebagai cerita penutup. 3 Di candi borobudur cerita Gandawyuha bisa dilihat pada:
1 Tingkat II dinding berjumlah 128 pigura
2 Tingkat III dinding berjumlah 88 pigura
3 Tingkat III langkan berjumlah 88 pigura
4 Tingkat IV dinding berjumlah 84 pigura
5 Tingkat IV langkan berjumlah 72 pigura
Pada tahap pertama pembangunan Borobudur, terdapat serangkaian relief pada kaki bangunan. Ilustrasi teksnya diambil dari Karmavibhangga (Hukum Sebab Akibat). Teks itu mencerminkan niat baik dan imbalannya, tapi lebih menitikberatkan pada hukuman berat bagi mereka yang berniat jahat seperti membunuh hewan, berkelahi atau penjagalan.
Dinding dari galeri pertama didekorasi oleh 4 rangkaian relief: dua pada tembok serambi, dan dua pada tembok utama. Kedua rangkaian relief yang terdapat di dinding serambi diambil dari teks Jatakas, atau Kisah Kelahiran. Dongeng-dongeng ini menceritakan kehidupan Sakyamuni (Buddha Gautama) dalam berbagai inkarnasi sebelum kelahiran akhirnya sebagai manusia. Tema dari kisah-kisah ini adalah pengorbanan diri sebagai sarana memperoleh kebaikan dan kelahiran yang lebih baik pada kehidupan berikutnya, dengan mencapai nirwana sebagai tujuan akhir.

Tingkat dinding utama yang lebih rendah dihias dengan kisah kelahiran yang lain, yang menceritakan kehidupan orang-orang lain selain Sakyamuni yang juga memperoleh pencerahan. Berbeda dengan ajaran Buddha Theravada, dimana didalamnya diyakini bahwa hanya satu orang yang dapat memperoleh pencerahan pada zaman ini, para pengikut Buddha Mahayana yakin banyak makhluk yang telah mencapai tahap ini. Teks ini disebut Avadanas.
Pada tingkat dinding utama yang lebih tinggi, galeri pertamanya mempertunjukkan relief-relief yang menceritakan kehidupan Sakyamuni (Siddharta Gautama) sepanjang kehidupannya sebagai pangeran yang menjadi guru bertapa. Relief-relief ini dimulai dengan Buddha ketika berada di surga sebelum reinkarnasi terakhirnya, dan berakhir dengan upacara pertamanya di Taman Kijang di Benares. Teks ini dinamakan Lalitavista.
Rangkaian kelima dan terakhir menempati 3 galeri Borobudur sebelah atas. Teks digunakan sebagai sumber inspirasi yang disebut Gandavyuha. Ukiran ini mengandung cerita seorang pemuda, anak pedagang, bernama Sudhana, yang berguru dari satu guru ke guru lain dalam upaya mencari pencerahan. Sebagian besar relief memperlihatkan adegan pemuda itu bepergian dengan berbagai transportasi termasuk kereta kuda dan gajah, serta adegan ketika dia berlutut di hadapan para gurunya (kalayanamitra, atau “teman baik”), baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan Bodhisattvas. Penjelajahan Sudhana berakhir di Istana Maitreya, Buddha di masa depan, di puncak gunung Sumeru, dimana dia diberi pelajaran dan memiliki berbagai pandangan.
Rangkaian terakhir relief yang terdapat di teras bagian atas diambil dari lanjutan teks ini, yang disebut Bhadracari, dimana Sudhana bersumpah untuk menjadi Bodhisattva, dan mengikuti contoh Bodhisattva tertentu bernama Samantabhadra.
Bhadracari; “Dan kemudian selanjutnya, Raja Buddha akan datang, yang akan menerima pencerahan di masa depan, seperti Raja Maitreya yang mulia dan seterusnya, dan akhirnya Samantabhadra, Sang Buddha Masa Depan”
Penempatan rangkaian relief pada tingkat paling tinggi dari candi menunjukkan bahwa ini merupakan teks yang paling dihormati oleh pendiri Borobudur. Adegan-adegan relief kelihatannya didesain untuk mendorong para pejiarah agar mengikuti contoh Sudhana ketika memanjat gunung, yang melambangkan tujuan dan sumber kebijaksanaan tertinggi.
Patung Buddha



Patung budha di Candi Borobudur berjumlah 504 buah, dengan uraian sebagai berikut:
Patung Budha yang berada pada relung-relung : 432 buah
Sedaangkan pada teras I, II, dan II berjumlah : 72 buah
Jumlah : 504 buah
Agar lebih jelas, susunan patung Budha pada Candi Borobudur sebagai berikut:
Langkah I terdapat : 104 patung Budha
Langkah II terdapat : 104 patung Budha
Langkah III terdapat : 88 patung Budha
Langkah IV terdapat : 72 patung Budha
Langkah V terdapat : 64 patung Budha
Teras bundar I terdapat : 32 patung Budha
Teras bundar II terdapat : 24 patung Budha
Teras bundar III terdapat : 16 patung Budha
Jumlah : 504 patung Budha
Sekilas patung-patung budha itu tampak serupa semuanya, tetapi sesungguhnya ada juga perbedaan-perbedaannya. Perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu dan yang lainnya ialah sikap tangannya, yang disebut Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung. Sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam, hanya saja oleh katena macam mudra yang dimiliki oleh patung-patung yang menghadap semua atah (timur, selatan, barat, dan utara) pada bagian Rupadhatu (langkah V), maupun pada bagian Arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama, maka jumlah mudra yang pokok ada 5, yaitu:
1. Bhumisparcamudra atau “memanggil bumi untuk menyaksikan”. Posisi Buddha dimana tangan kanan menyentuh bumi, diletakkan di atas lutut kanan, dengan jari-jari menunjuk ke bawah. Mudra ini ciri khas bagi Dhyani Buddha Aksobhya. Sikap tangan ini melambangkan saat sang Budha memanggil Dewi-Bumi, sebagai saksi ketika ia menangkis semua iblis mara. Patung-patung ini menghadap ke timur terletak pada langkah I – IV.
Berjumlah 92 patung.
2. Abhayamudra. Posisi Buddha dimana tangan kanan diletakkan di atas paha kanan, dengan telapak tangan menghadap ke atas, sebuah posisi yang melambangkan upaya penghalauan terhadap rasa takut, melambangkan ketenangan. Mudra ini merupakan tanda khusus dhyani Budha Amoghasidi. Patung-patung menghadap ke utara langkah I – IV.
Berjumlah 92 patung.
3. Dhyanamudra atau “meditasi”. Kedua tangan terbuka dan diletakkan di pangkuan, dimana tangan kanan berada di atas tangan kiri, dan kedua ibu jari saling menyentuh satu sama lain. Sikap tangan ini melambangkan sedang semdi atau mengheningkan cipta, mudra ini merupakan tanda khusus bagi dhyani Budha Amitabha. Semua patung ini menghadap ke arah barat pada langkah I – IV.
Berjumlah 92 patung.
4. Varamudra atau “amal”. Tangan kanan diputar ke atas dan jari-jari ke bawah dan diletakkan di lutut kanan. Sikap tangan ini melambangkan pemberian amal, memberi anugrah. Mudra ini adalah khas bagi dhyani Budha Ratnasambhawa. Patung-patung ini menghadap ke arah selatan berada pada langkah I – IV.
Berjumlah 92 patung.
5. Virtakamudra atau posisi menimbang keputusan secara matang, digambarkan dengan posisi mengangkat tangan kanan di atas lutut kanan, dengan telapak tangan menghadap ke atas, dan ujung jari telunjuk menyentuh ibu jari. Dhyani Buddha yang dimaksud di sini adalah Budha dari semua arah. Pada candi borobudur digambarkan dengan sikap tangan yang disebut Witarka – Mudra terdapat pada relung langkah V, menghadap ke semua sisi dan juga digolongkan dhyani Budha Wairocana.
Berjumlah 64 patung.
6. Dharmacakramudra, atau “perputaran roda Hukum”, yang melambangkan kotbah pertama Sakyamuni di Taman Kijang di Benares. Kedua tangan ditahan di dada, tangan kiri di bawah tangan kanan, dan diputar ke atas dengan jari manis menyentuh ibu jari, sedangkan jari manis tangan kanan menyentuh jari kelingking kiri. Posisi tangan yang demikian memberi kesan perputaran roda, dan dihubungkan dengan Vairocana, Dhyani Buddha Puncak. Sikap tangan ini melambangkan gerak memutar roda dharma. Mudra ini menjadi ciri khas bagi dhyani Budha Wairocana. Patung-patung ini terdapat pada teras bundar I, II, dan III, jumlah patung dengan posisi Dharma Cakra – Mudra semuanya 72 patung.
Patung Singa
Pada candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa, jumlah patung singa seharusnya dari 32 patung, akan tetapi bila dihitung sekarang mungkin jumlahnya kurang dari yang seharusnya ada, karena berbagai sebab.
Satu satunya patung singa besar, berada pada halaman sisi barat yang juga menghadap ke barat, seolah-olah sedang menjaga bangunan candi yang megah dan anggun.
I. Stupa
* Stupa Induk
Stupa induk berukuran lebi besar dari stupa-stupa lainnya dan terletak di tengah-tengah (paling atas) yang merupakan mahkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur. Garis tengah stupa induk ±9,90m.
Puncak yang tertinggi disebut pinakel/Yasti Cikkara, pinakel atau yasti cikkara terletak di atas Padmaganda dan juga terletak di atas Harmika. Di atas puncakpinakelnya dahulu dimungkinkan diberi payung (Chatra) bertingkat tiga (sekarang tidak terdapat lagi).
Stupa induk ini tertupup rapat sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya.
* Stupa Berlubang/terawang
Yang dimaksud stupa berlubang atau berterawang ialah stupa yang terdapat pada teras I, II, dan III dimana di dalamnya terdapat patung Budha. Di candi Borobudur seluruh stupa berlubang jumlahnya 72 buah.
Stupa-stupa tersebut berada pad tingkat Arupadhatu.
Teras pertama terdapat 32 stupa
Teras kedua terdapat 24 stupa
Teras ketiga terdapat 16 stupa
Patung Budha yang menghuni pada teras I, II, dan III, terlihat pada teras II sisi barat laut, dengan latar belakang stupa berlubang tingkat II dan III.
* Stupa Kecil
Setupa kecil bentuknya hampir sama dengan stupa yang lainnya, hanya saja perbedaan yang menonjol adalah dalam ukurannya yang memanng lebuh kecil dari setupa yang lainnya. Setupa ini seolah menjadi hiasan dari seluruh bangunan candi. Keberadaan candi ini menempati puncak dari relung-relung pada langkah II samapi langkah V, sedangkan pada langkah I sebagian berupa keben dan sebagian berupa stupa kecil. Jumlah stupa kecil ada 1472 buah.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’ berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, kemungkinan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil merupakan tempat ideal untuk memandang panorama Borobudur dari atas. Gempa 27 Mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat dikunjungi.
Sejarah Candi Borobudur
Sekitar tiga ratus tahun lampau, tempat candi ini berada masih berupa hutan belukar yang oleh penduduk sekitarnya disebut Redi Borobudur. Untuk pertama kalinya, nama Borobudur diketahui dari naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, disebutkan tentang biara di Budur. Kemudian pada Naskah Babad Tanah Jawi (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana, seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati. Kemudian pada tahun 1758, tercetus berita tentang seorang pangeran dari Yogyakarta, yakni Pangeran Monconagoro, yang berminat melihat arca seorang ksatria yang terkurung dalam sangkar.
Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya tentang adanya bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir. Berdasarkan berita itu Raffles mengutus Cornelius, seorang pengagum seni dan sejarah, untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan 200 orang penduduk, bangunan candi semakin jelas dan pemugaran dilanjutkan pada 1825. Pada 1834, Residen Kedu membersihkan candi lagi, dan tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut.
Nama Borobudur
Mengenai nama Borobudur sendiri banyak ahli purbakala yang menafsirkannya, di antaranya Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari dua kata Bhoro dan Budur. Bhoro berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bihara atau asrama, sedangkan kata Budur merujuk pada kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Pendapat ini dikuatkan oleh Prof. Dr. WF. Stutterheim yang berpendapat bahwa Borobudur berarti Bihara di atas sebuah bukit.
Prof. JG. De Casparis mendasarkan pada Prasasti Karang Tengah yang menyebutkan tahun pendirian bangunan ini, yaitu Tahun Sangkala: rasa sagara kstidhara, atau tahun Caka 746 (824 Masehi), atau pada masa Wangsa Syailendra yang mengagungkan Dewa Indra. Dalam prasasti didapatlah nama Bhumisambharabhudhara yang berarti tempat pemujaan para nenek moyang bagi arwah-arwah leluhurnya. Bagaimana pergeseran kata itu terjadi menjadi Borobudur? Hal ini terjadi karena faktor pengucapan masyarakat setempat.
Pembangunan Candi Borobudur
Candi Borobudur dibuat pada masa Wangsa Syailendra yang Buddhis di bawah kepemimpinan Raja Samarotthungga. Arsitektur yang menciptakan candi, berdasarkan tuturan masyarakat bernama Gunadharma. Pembangunan candi itu selesai pada tahun 847 M. Menurut prasasti Kulrak (784M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Buddis Tantra Vajrayana. Pembangunan candi ini dimulai pada masa Maha Raja Dananjaya yang bergelar Sri Sanggramadananjaya, dilanjutkan oleh putranya, Samarotthungga, dan oleh cucu perempuannya, Dyah Ayu Pramodhawardhani.
Sebelum dipugar, Candi Borobudur hanya berupa reruntuhan seperti halnya artefak-artefak candi yang baru ditemukan. Pemugaran selanjutnya oleh Cornelius pada masa Raffles maupun Residen Hatmann, setelah itu periode selanjutnya dilakukan pada 1907-1911 oleh Theodorus van Erp yang membangun kembali susunan bentuk candi dari reruntuhan karena dimakan zaman sampai kepada bentuk sekarang. Van Erp sebetulnya seorang ahli teknik bangunan Genie Militer dengan pangkat letnan satu, tetapi kemudian tertarik untuk meneliti dan mempelajari seluk-beluk Candi Borobudur, mulai falsafahnya sampai kepada ajaran-ajaran yang dikandungnya. Untuk itu dia mencoba melakukan studi banding selama beberapa tahun di India. Ia juga pergi ke Sri Langka untuk melihat susunan bangunan puncak stupa Sanchi di Kandy, sampai akhirnya van Erp menemukan bentuk Candi Borobudur. Sedangkan mengenai landasan falsafah dan agamanya ditemukan oleh Stutterheim dan NJ. Krom, yakni tentang ajaran Buddha Dharma dengan aliran Mahayana-Yogacara dan ada kecenderungan pula bercampur dengan aliran Tantrayana-Vajrayana.
Penelitian terhadap susunan bangunan candi dan falsafah yang dibawanya tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi kalau dihubung-hubungkan dengan bangunan-bangunan candi lainnya yang masih satu rumpun. Seperti halnya antara Candi Borobudur dengan Candi Pawon dan Candi Mendut yang secara geografis berada pada satu jalur.
Materi Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km. Jumlah tingkat ada sepuluh, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir.
Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Salah satunya yang ditemukan di Lebak Sibedug Leuwiliang Bogor Jawa Barat. Bangunan serupa juga terdapat di Candi Sukuh di dekat Solo, juga Candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.
Misteri seputar Candi Borobudur
Sampai saat ini ada beberapa hal yang masih menjadi bahan misteri seputar berdirinya Candi Borobudur, misalnya dalam hal susunan batu, cara mengangkut batu dari daerah asal sampai ke tempat tujuan, apakah batu-batu itu sudah dalam ukuran yang dikehendaki atau masih berupa bentuk asli batu gunung, berapa lama proses pemotongan batu-batu itu sampai pada ukuran yang dikehendaki, bagaimana cara menaikan batu-batu itu dari dasar halaman candi sampai ke puncak, alat derek apakah yang dipergunakan?. Gambar relief, apakah batu-batu itu sesudah bergambar lalu dipasang, atau batu dalam keadaan polos baru dipahat untuk digambar. Dan mulai dari bagian mana gambar itu dipahat, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas? masih banyak lagi misteri yang belum terungkap secara ilmiah, terutama tentang ruang yang ditemukan pada stupa induk candi dan patung Budha, di pusat atau zenith candi dalam stupa terbesar, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha yang tidak sempurna yang hingga kini masih menjadi misteri.
sir-thomas-raffles
Sir Thomas Stamford Raffles
Kronologis Penemuan dan pemugaran Borobudur
* 1814 – Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
* 1873 – monografi pertama tentang candi diterbitkan.
* 1900 – pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
* 1907 – Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
* 1926 – Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
* 1956 – pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
* 1963 – pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
* 1968 – pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
* 1971 – pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
* 1972 – International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
* 10 Agustus 1973 – Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
* 21 Januari 1985 – terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali.
* 1991 – Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
©2008 arie saksono
Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin.
Wassalaamu’alaykum wr. wb.



Borobudur


About Time


welcome Pictures, Images and Photos

About this blog

Guest Book


ShoutMix chat widget
free counters
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Foto saya
just an ordinary girl 15 years